Kabupaten Tanah Datar diterjang bencana hidrometeorologi parah menyusul intensitas curah hujan dan angin kencang yang ekstrem. Bencana longsor, banjir bandang, dan pohon tumbang telah memutus akses vital di sejumlah kecamatan, terutama Batipuh Selatan, Batipuh, dan X Koto.
Di lokasi terparah, seperti Batipuh Selatan dan X Koto, kondisi masyarakat sangat memprihatinkan. Jembatan putus total, mengakibatkan beberapa nagari terisolasi sepenuhnya. Selain menghancurkan lahan pertanian, rumah-rumah warga dilaporkan hanyut terseret derasnya arus sungai, dan fasilitas publik, termasuk tempat ibadah, mengalami kerusakan berat.
Menanggapi krisis yang melumpuhkan ini, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar (Pemda) bersama seluruh jajaran Forkopimda segera bertindak cepat. Dalam rapat darurat yang digelar Rabu malam (26/11/2025) di gedung Indo Jolito Batusangkar, Pemda resmi menetapkan Masa Tanggap Darurat Bencana tingkat Kabupaten selama 14 hari, dimulai per hari ini, 27 November 2025.
Sungai Meluas 80 Meter, Ratusan Mengungsi Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menekankan, penetapan status tanggap darurat ini krusial agar seluruh sumber daya dapat difokuskan untuk penanggulangan.
"Di Nagari Guguak Malalo dan Nagari Tambangan, Kecamatan X Koto, saat ini terisolasi, kendaraan tidak bisa menempuh lokasi. Kita menyaksikan perubahan ekstrem. Sungai yang dulunya hanya 3-4 meter lebarnya, kini melebar hingga 80 meter. Ada rumah warga yang kini berada di tengah-tengah aliran sungai," ungkap Bupati Eka Putra, menggambarkan tingkat kerusakan yang terjadi.
Bencana ini telah memaksa ratusan warga mengungsi. Camat Batipuh Selatan, Muhammad As’ad, melaporkan bahwa jumlah pengungsi di wilayahnya telah mencapai lebih dari 500 orang hingga Rabu malam dan terus bertambah seiring debit air yang tak kunjung surut.
Jurnalis Dilibatkan Sebagai Pilar Informasi Di tengah upaya tanggap darurat yang gencar dilakukan oleh Pemda, TNI, dan Polri – yang telah mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum
Peran media massa juga disoroti.
Sebanyak 47 wartawan dari berbagai media, yang sebelumnya mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pada hari yang sama, diharapkan dapat menjadi mitra terdepan dalam penyaluran informasi yang akurat dan berintegritas mengenai upaya pemulihan.
"Media diharapkan menjadi pihak yang netral dan profesional, menghindari berita hoax, serta menjadi pilar pemersatu bangsa, terutama dalam situasi bencana saat ini," tegas Asisten I Alizar, S.H., mewakili amanat Bupati dalam acara pembukaan Bimtek sehari sebelumnya.
Rapat penetapan status darurat ini dihadiri lengkap oleh unsur Forkopimda, termasuk Ketua DPRD Anton Yondra, Dandim 0307, Kajari, Ketua PN Batusangkar, dan perwakilan Polres, menunjukkan komitmen penuh daerah untuk memulihkan kondisi dengan cepat (Juned)
Tags:
Tanah Datar
