Pendidikan yang Bermutu dan Merdeka Belajar, Wujudkan SDM Unggul dan Berkarakter


LANSANINEWS.COM -PADANG 
  Dalam pelaksanaan prosesi Wisuda Universitas Negeri Padang (UNP) periode yang ke-123, Wali Kota Padang Hendri Septa mendapatkan kehormatan memberikan orasi ilmiah di hadapan sebanyak 1.381 orang lulusan kampus keguruan negeri terkemuka di Indonesia itu.

Dalam kesempatan itu hadir Rektor UNP Prof. Ganefri bersama jajaran rektorat dan civitas akademika UNP.Dalam orasi ilmiahnya wali kota milenial itu mengangkat tema tentang "Visi Pendidikan Kota Padang Dalam Mendukung Gerakan Merdeka Belajar".

Mengawali orasinya Wako Hendri mengucapkan selamat atas wisuda ke-123 bagi UNP. Ia berharap, dengan semakin banyaknya lulusan UNP, semakin besar pula kontribusinya dalam mencerdaskan dan memajukan bangsa, negara dan agama.

"Alumni UNP yang baru adalah harapan baru khususnya bagi kemajuan pendidikan di Kota Padang. Untuk itu kami juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah menyelesaikan studinya di UNP. Semoga ilmu yang diperoleh membawa berkah untuk kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, serta bangsa, negara dan agama," sebut wako pada seremoni yang dilangsungkan di Auditorium UNP, Air Tawar Padang, Sabtu pagi (26/6/2021) itu. Kegiatan ini dilakukan dan diikuti secara luring dan daring.

Menurutnya, keberadaan UNP yang terus melahirkan lulusan terbaik juga merupakan upaya mendukung visi Pemko Padang yakni “Mewujudkan Masyarakat Kota Padang yang Madani Berbasis Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Unggul serta Berdaya Saing".

Untuk mewujudkan visi Pemko Padang tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang juga telah merumuskan visi yang seirama, yaitu terwujudnya Pendidikan yang unggul, berdaya saing, kreatif dan beriman.

"Merujuk pada visi Pemko Padang serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang ini, maka Kota Padang sesungguhnya selalu ingin menasbihkan dirinya untuk terus menjadi kota Pendidikan. Karena itu, kita juga selalu membuka diri dan berharap kiranya alumni UNP terus berkontribusi besar untuk memajukan pendidikan Kota Padang."

"Wisudawan dan wisudawati yang ilmunya masih segar, tenaganya masih kuat, motivasinya masih tinggi, semoga bisa turut berkontribusi untuk memajukan Pendidikan Kota Padang," imbuhnya lagi.

Orang nomor satu di Kota Padang itu juga memaparkan, sejalan dengan program Gerakan Merdeka Belajar yang kini menjadi kebijakan baru Kemendikbud, sesuai visi Pendidikan Kota Padang juga sangat mendukung dan sejalan dengan program tersebut.

"Merdeka belajar diharapkan mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan mampu berdaya saing. Tegak sama tinggi, duduk sama rendah dengan bangsa-bangsa lain," tegasnya.

Lebih jauh alumni S1 dan S2 perguruan tinggi di Australia itu menambahkan, seperti diketahui, mewujudkan SDM unggul merupakan salah satu satu visi presiden Jokowi pada 2019-2024. Hal ini tentu dimaksudkan antara lain agar bonus demografi yang tengah dimiliki Indonesia menjadi berkah. Dan harapan yang lebih besar ialah menjadikan Indonesia menjadi negara maju pada 2045. 

"Untuk mewujudkan SDM unggul tentu sangat dibutuhkan pendidikan yang bermutu. Untuk menjawab berbagai persoalan pendidikan tersebutlah agaknya pemerintah kita menggagas program merdeka belajar yang kini menjadi 'grand design' pendidikan nasional. Tujuannya untuk mengakselerasi lahirnya SDM unggul, berkarakter, cerdas dan berdaya saing. Gagasan ini sangat sejalan dengan visi Pendidikan Kota Padang."

"Program merdeka belajar bertujuan untuk mewujudkan suasana belajar yang bahagia, menyenangkan dan bebas dari perasaan tertekan. Sehingga muncul kreativitas, kesadaran dan kemandirian untuk belajar. Belajar adalah sebuah kebutuhan. Karena itu, pembelajaran harus bermakna dan berpusat pada siswa. Belajar bukan hanya sekedar mengejar nilai angka-angka di atas kertas," papar Hendri yang disambut antusias hadirin saat itu.

Untuk mewujudkan tujuan merdeka belajar, terangnya lagi, Mendikbud juga sudah mengeluarkan beberapa kebijakan. Di antaranya ialah menghapus ujian nasional (UN) yang sudah dimulai sejak 2020 yang lalu. UN dihapus karena dipandang kurang ideal mengukur prestasi belajar. UN cenderung berfokus pada hafalan, bukan pada kompetensi. Dan UN membuat siswa, guru dan orang tua merasa tertekan. Akhirnya mereka tidak bahagia dalam proses pembelajaran.

"Sebagai pengganti UN, mendikbud menyiapkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). AKM tidak dimaksudkan menguji kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu seperti dalam UN, melainkan untuk menguji kemampuan siswa menganalisis bacaan atau literasi dan kemampuan menganalisis menggunakan angka atau numerasi," jelas Wako.

"Selain itu juga diharapkan mampu mendorong tumbuhnya budaya berfikir kritis serta berfikir tingkat tinggi sebagai salah satu keterampilan yang dibutuhkan di abad ini," lanjutnya.

"Selain AKM sebagai pengganti UN, Kemdikbud juga menyiapkan survei karakter untuk mengukur karakter pribadi dan wawasan kebangsaan siswa. Jadi, bukan hanya aspek kognitif yang perlu dinilai, tapi juga aspek sikap atau karakter," pungkas pemimpin Kota Padang itu mengakhiri orasi ilmiahnya. (nvl/Prokompim Pdg)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama