Nestapa Diujung Senja Banyubiru dan Sekar sari

Semburat warna Orange masih terlihat indah di langit senja yang sebentar lagi akan berganti dengan malam.. Entah mengapa belum tergerak hati ku untuk meninggal kan tempat itu, tempat favorit ku ketika aku merindukan Nya, tempat yang selalu dia janjikan untuk bertemu dengan ku . 

Jejak kaki itu masih ada, aroma tubuhnya pun masih tertinggal bersama dengan undangan berwarna merah maroon yang tadi ia tinggalkan untuk ku. 

Terukir indah dua buah nama yang di hiasi dengan sepasang cincin, " Banyubiru dan Sekar sari"... Bahkan kaki ku pun tak ingin menompang tubuhku, aku limbung tenaga ku hilang entah kemana. Sebuah penantian yang berujung sia-sia, sebuah penantian yang berujung dengan menetes nya air mataku tepat di atas nama nya... " Maaf Ageng ayu, aku bukan lah lelaki terbaik untuk mu, aku harap kamu dapat meneruskan hidup mu dan menemukan seseorang yang bisa membuat mu bahagia " Hanya kata maaf yang ia ucapkan lalu ia berlalu bersama dengan turun nya gerimis. 

*** 

" ini lah akhir dari sebuah cerita cinta indah yang selalu aku banggakan di depan orang tua ku dan teman-teman ku, sebuah kisah cinta indah seperti dalam sebuah dongeng, Pupus dan meninggalkan luka yang sulit aku ucapkan bahkan air mata ku pun terasa panas saat mengalir di pipi ku... Yang aku rasakan saat ini sebuah rasa ngilu yang meluruhkan seluruh tubuh ku... 

Dosa kah aku Tuhan, yang meminta agar pernikahan mereka Batal,,, Dosa kah aku Tuhan bila aku meminta balaskan sakit hati ku pada laki-laki itu ... Dosa kah aku Tuhan....
By_Meri Aldilas

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama