Sehingga Jitu Pasna sudah diperkenalkan ke 900 nagari, desa, dan kelurahan se-Sumbar, katanya. "Terkait ini, seluruh data kerugian dan sasaran bisa dapat data valid dan akurat. Sehingga selama 4 hari data basah sudah bisa dipublikasikan secara tepat dan benar," pungkas Suryadi E.
Kegiatan ini dibuka oleh H. Mulyadi (PLH)BPBD Propinsi SUMBAR berPedoman kepada UU 2004 ttg penanggulangan bencana tugas fungsi dan bidang masing-masing. Dimana Sebelum terjadinya bencana, Jitupasna berfungsi sebagai edukasi. Informasi dan logistik.Kegiatan yang memerlukan pasca bencana penanggulangan bencana dan rekonstruksi pasca bencana
Selama kegiatan ini ada teori dan simulasi kegiatan disesuaikan dengan kondisi pandemi.Untuk diketahui bahwa sumbar sebagai wilayah rawan bencana seperti tanah longsor tanah bergerak Banjir dan kebakaran menjadi bencana sering terjadi
Dalam kegiatan Jitupasna ini diharapkan para peserta untuk bisa bekerja hitung cepat usai pelaksanaan rekontruksi bencana.
Pemateri bimtek Jitupasna didatangkan dari Pusdik
BNPB, MCS (Mahoni Cakra Saujana) ini berlangsung hingga Sabtu (11/9). Peserta
diberikan materi berupa teori, praktik analisis dan penyusunan rencana aksi
rehabilitasi dan rekonstruksi.(8 JLs)