"Cuaca angin kencang dan mendung. Kami siaga 24 jam," kata Sa'ban, dalam keterangan tertulis diterima (20/8/2021).
Menurut Sa'ban, intensitas hujan ekstrem yang terjadi sejak Minggu (16/8/2021) hingga Senin (17/8/2021) mengakibatkan debit air beberapa sungai di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara naik, hingga menyebabkan jebolnya tanggul di sejumlah titik.
"Selain itu dilaporkan ada air kiriman dari wilayah hulu di wilayah administrasi Kabupaten Asahan yang kemudian menyebabkan sedikitnya 31 desa di 4 kecamatan terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 30 - 50 sentimeter," jelas Sa'ban.
Sa'ban mengungkapkan, hasil dari kaji cepat yang dilakukan tim BPBD Kabupaten Batubara, sebanyak 5.806 rumah yang diisi kurang lebih 5.806 KK terdampak banjir. Di samping itu, lahan perkebunan atau pertanian seluas 4.778 hektare juga terdampak banjir.
Sumber( Liputan 6)