Q Betikan.Sepintas terlihat seperti danau dengan air yang biru cantik menawan. Sering bingung menamainya. Dinamai danau itu bukan danau. Disebut seperti masyarakat setempat menyebutnya : 'kolong' tapi tidak populer dan banyak yang tidak mengerti serta tidak punya nilai jual. Akhirnya disebut Aik Biru sajalah. Dan ini bukan tempat wisata walau pada akhirnya banyak turis yang mendatanginya karena penasaran melihat kecantikannya.
Aik Biru berlokasi di desa Airbara, Bangka Selatan, Bangka Belitung. Letaknya di perbatasan antara Bangka Tengah dan Bangka Belitung. Asalnya adalah bekas galian tambang timah yang ternyata mengandung kaolin. Kandungan kaolin didalamnya inilah yang menyebabkan airnya berwarna biru. Oleh penambang bekas galiannya yang menggunung dibiarkan menumpuk begitu saja seperti perbukitan yang mengelilingi lubang bekas galian. Lama kelamaan pasir tumpukan galian itu berubah seperti perbukitan dengan pahatan-pahatan indah. Dengan air yang berwarna biru tosca sangat kontras dengan tumpukan pasirnya yang berwarna putih pemandangan jadi begitu indah. Sangat cantik untuk foto spot. Keadaan alam disekitarnya yang carut marut bekas galian tambang tertutup oleh pesona indahnya Aik Biru. Ada juga yang menyebutnya Danau Kaolin. Belum jelas bagaimana kandungan airnya apakah berbahaya atau tidak yang jelas banyak anak-anak setempat yang mandi sambil lompat dari tebing tumpukan pasirnya. Padahal kaolin sendiri sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik walau sebelumnya adalah bahan campuran pembuatan keramik.
Dari Ibukota Pangkalpinang tempat ini bisa dicapai dengan kendaraan pribadi sampai ke tempat. Kalau naik bus umum bisa pakai bus jurusan Toboali berhenti di Simpang Bemban cuma repot masuk ke dalamnya karena tidak ada angkutan umum atau ojek. Jaraknya dari Pangkalpinangp 68km sebelum sampai ke Desa Airbara belok ke arah Bemban. Dari jalan raya masuk sejauh 3km melalui jalan tanah merah bekas lalu lintas mobil tambang pada jaman kejayaan PT. Kobatin. Bemban sendiri adalah tempat kantong-kantong pertambangan timah yang sangat luas. Maka tak heran kalau di daerah ini sangat banyak lubang menganga bekas galian timah.
Aik Biru mulai diketahui orang dan banyak foto-foto beredar di media sosial dua tahun belakangan ini. Mengundang banyak decak kagum dan menjadikannya daerah tujuan wisata. Tapi banyak juga yang jadi miris melihatnya karena Aik Biru adalah luka ibu pertiwi yang diakibatkan oleh penambangan yang tak bertanggung jawab. Sama halnya seperti saat melihat penampakan alam Bangka Belitung dari pesawat saat akan lepas landas atau mendarat. Kelihatan banyak danau warna warni yang cantik di foto tapi sejatinya adalah kerusakan alam yang sangat memprihatinkan.
Bekas-bekas penambangan seperti Aik Biru memang tidak banyak. Sejauh ini hanya Aik Biru yang di Desa Airbara lah yang cukup terkenal. Kalaupun ada ditempat lain kolongnya tidak terlalu luas dan dalam sehingga saat musim panas airnya kering. Sedangkan Aik Biru cukup luas dan dalam bertahan saat musim kemarau tiba. Di sebelahnya juga ada kolong dengan warna air kehijau jernih. Sayangnya sebagai tempat yang sering dikunjungi wisatawan tempat ini dibiarkan begitu saja tanpa pengelolaan seperti penanaman pohon. Akibatnya tempat itu jadi sangat panas dan gersang. Hanya ada satu dua pohon dan semak belukar. Selebihnya hamparan pasir yang kalau matahari bersinar terik akan membuat suhu udara disana jadi panas dan gerah. Jadi kalau kesana sebaiknya pagi atau sore hari jangan lupa bawa topi dan sunglass biar gak silaaauu.. Kalau di foto sih malah jadi kelihatan seperti di padang salju. Makanya kadang saat melihat foto-fotonya orang sering mengira itu di luar negeri sono.
Selain Aik Biru di Airbara masih ada satu lagi tempat seperti ini yaitu di daerah Tanjung Pandan, Belitung. Sama juga itu adalah kolong bekas pertambangan. Danau Kaolin terletak di Desa Perawas, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, dengan bentang area yang cukup luas. Jaraknya hanya 8km dari Bandar Udara Hananjudin Belitung.
Selain sebagai tempat wisata photo spot di Aik Biru juga cocok dijadikan sebagai trek jogging lintas alam. Beberapa kali kami memakai tempat ini sebagai lokasi lari klub kami. Cukup lengkap dengan beberapa lintasan sungai kecil yang kalau hujan deras bisa meluap dan jalan jalan setapak diantara perkebunan sawit yang teduh. Tapi ya begitu deh..para pelari selalu tiba terlambat karena kelamaan foto-foto dulu :D .